
2025.1.27 Penggelapan 2 unit Mobil di Boyolali, Seorang Residivis Diciduk Polisi
Fokus Jateng-BOYOLALI,-Seorang pelaku yang menggelapkan dua unit mobil milik warga Mliwis Kecamatan Cepogo berhasil diamankan anggota Polsek Cepogo dan Resmob Polres Boyolali.
Pelaku diketahui bernama Bartolomeus Muhammad Rifai Reza Pahlevi warga Puri Cindelaras No 18 Guyangan Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, DIY dibekuk petugas di sebuah rumah kontrakan di wilayah Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah .
Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan mengatakan pelaku ditangkap setelah melakukan penipuan dan penggelapan dua unit mobil pikap di Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penipuan penggelapan itu terjadi pada pertengahan November 2024 lalu.
Dalam aksinya pelaku berkedik sebagai pengusaha, kemudian mendatangi korban untuk menyewa satu unit pikap Mitsubishi Colt 120 SS selama 10 hari. Pelaku menyewa pikap bernomor polisi AD 9549 WW itu dengan harga Rp 1,5 juta. Baru dua hari, pelaku kembali datang menemui korban.Pelaku kembali menyewa lagi satu unit pikap yang sama. Namun hingga Minggu 26 Januari 2025 kemarin, dua mobil pikap itu belum juga ada kabar kejelasannya.
“Akibatnya korban mengalami kerugian hingga Rp 125 juta,” kata Agung. Senin 27 Januari 2025.
Atas kejadian tersebut Unit Reskrim Polsek Cepogo dengan dibantu Resmob Sat Reskrim Polres Boyolali melaksanakan serangkaian penyelidikan. Pihaknya kemudian mendapatkan informasi keberadaan pelaku yang bersembunyi di rumah kontrakan di wilayah Kecamatan Baki, Sukoharjo. Pelaku yang melihat kedatangan polisi pun langsung berusaha sembunyi dibawah tempat tidur rumah. Polisi yang kemudian menggeledah kontrakan tersebut pun akhirnya berhasil menarik pelaku dari bawah tempat tidur. Bahkan, setelah berhasil ditarik keluar, pelaku juga sempat berusaha melarikan diri.
“Namun, berhasil kita atasi, kemudian kita bawa ke kantor,” kata Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan 378 Jo 372 KUHP tentang penipuan dan atau penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
“Pelaku merupakan residivis. Tersangka pernah menjalani hukuman di Solo dan Wonogiri,” tambahnya.

2025.1.27 Polsek Kuta Utara Bebaskan Penipu yang Mengatasnamakan Desa Adat
Mangupura – Meminta sumbangan biaya pembuatan ogoh-ogoh atas nama desa adat, nampaknya telah menjadi kebiasaan I Ketut Suandita alias Genjek (30).
Hingga saat ini, pria asal Banjar Bengkilesan, Desa Mas, Ubud, Gianyar itu, telah empat kali ditangkap polisi karena kasus yang sama.
Tersangka Genjek melakukan aksinya sejak tahun 2021. Dan dia mendatangi toko atau usaha di pinggir jalan untuk meminta sumbangan membuat ogoh-ogoh.
Namun berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya, Genjek diproses secara hukum karena aksinya meresahkan, namun kali ini Polsek Kuta Utara malah melepaskannya.
Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma mengatakan awalnya aparat mendapatkan informasi sebuah video viral di akun Instagram yang memperlihatkan seorang pria yang meminta sumbangan untuk ogoh-ogoh tanpa izin. Kejadian tersebut berlangsung, pada Jumat (24/2025) sekira pukul 20.00 Wita, di warung di Banjar Kwanji, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
Korban pemilik warung berinisial SB (28), asal Situbondo, Jawa Timur, mengalami kerugian sebesar Rp60 ribu.
“Pelaku ke warung mengendarai sepeda motor Scoopy berwarna coklat dan meminta uang sumbangan untuk ogoh-ogoh. Setelah menerima uang dari korban, pelaku langsung meninggalkan tempat. Merasa curiga, korban melaporkan kejadian ini kepada Jro Bendesa Adat Dalung, yang kemudian diteruskan ke Polsek Kuta Utara,” ujarnya, Senin (27/1/2025).
Kemudian Polsek Kuta Utara menangkap pelaku di rumahnya di Desa Mas, Gianyar, pada Minggu (26/1/2025), dan dibawa ke Polsek Kuta Utara untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sukarma mengatakan kasus ini diselesaikan secara damai melalui mediasi yang difasilitasi oleh Bendesa Adat Dalung.
“Kedua belah pihak sepakat berdamai, dan pelaku membuat surat pernyataan permohonan maaf, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di masa depan,” tegasnya.
2025.1.27 Timsus Macan Giri Polres Gresik Berhasil Tangkap 2 Residivis dan Seorang Penadah Motor Curian

GRESIK – Dua pelaku curanmor dan seorang penadah, berhasil ditangkap Timsus Macan Giri Polres Gresik yang dibentuk Kapolres AKBP Rovan Richard Mahenu.
Ketiganya adalah MRP (26) asal Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, ADW (26) Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, dan AU (38) Bangkalan Madura.
Pelaku MRP dan ADW harus terpincang-pincang saat dihadirkan dalam pers rilis di Mapolres Gresik, Senin (27/1). Kedua spesialis curanmor ini dihadiahi timah panas di betisnya karena berusaha melawan petugas saat diamankan.
Mereka ditangkap setelah mencuri sepeda motor Honda Scoopy AE-3102-QM milik R (23) di Jalan Nyai Ageng Arem-arem, Gresik Kota, Sabtu (25/1) dini hari.
Kurang dari satu jam, anggota Polsek Kebomas bersama Resmob Satreskrim Polres Gresik berhasil mengamankan MRP yang tengah mengendarai Honda Beat Street, juga hasil curian. Sedangkan ADW yang mengendarai Honda Scoopy, berhasil melarikan diri.
Kepada petugas, MRP mengaku bekerja dengan ADW, dari Surabaya mengendarai Honda Beat warna hitam. Mereka lalu beraksi, dan mendapatkan mangsa pertama Honda Beat Street.
Dengan motor curian itu, keduanya kembali mencari sasaran, setelah sebelumnya sempat memarkir motor Honda Street nya di Indomaret di Jl Panglima Sudirman Gresik. Keduanya lalu berhasil.mencuri Scoppy.
MRP juga memberi informasi, kalau ADW yang sempat kabur akan balik ke Indomaret Panglima Sudirman untuk mengambil Honda Beat Hitam yang sudah lebih dulu diamankan anggota Polres Gresik.
ADW berhasil ditangkap di perempatan perbatasan Gresik-Surabaya. Ia mengaku telah menjual Scoopy ke AU di Bulak banteng Surabaya Utara. Petugas lalu mendatangi rumah AU, dan mendapati barang bukti Scoopy hasil curian serta sejumlah motor lainnya hasil curian, yang keadaan kunci kontak yang sudah jebol.
“Khusus Scoopy dijual ke penadah seharga Rp 5,9 juta, rata rata motor hasil curian dijual paling murah Rp 1 juta,” ungkap Kapolres AKBP Rovan Richard Mahenu.
Atas maraknya kasus curanmor ini, Kapolres Rovan memberikan ultimatum kepada seluruh pelaku kejahatan untuk tidak lagi beraksi di Kabupaten Gresik.
“Untuk pelaku kejahatan jangan coba-coba berbuat kejahatan di wilayah hukum Polres Gresik. Karena tugas kami menjaga keamanan, apabila terjadi kejahatan kami tidak segan-segan melakukan tindakan kepolisian. You can run, but you can’t hide (Kamu bisa lari, tapi kamu tidak bisa sembunyi),” tegas jebolan Akpol 2006 tersebut.
Pelaku MRP dan ADW telah ditetapkan tersangka dan dijerat Pasal 363 KUHPidana, tentang Pencurian dengan Pemberatan. Sementara tersangka penadah AU dikenakan Pasal 480 KUHPidana.

2025.1.25 Pria Pengangguran di OKU Rudapaksa Pelajar Sampai Hamil 4 Bulan : Ini Tampang Pelaku !
Seorang pria pengangguran di Kabupaten OKU, yakni Muhammad Shafa Thufail (23), beralamat di Jalan RA Hanan, Kelurahan Kemelaraja, Kecamatan Baturaja Timur, Jumat 24 Januari 2025 diciduk Unit PPA Polres OKU lantaran telah merudapaksa seorang pelajar berinisial AS (15) hingga hamil empat bulan.
Berdasarkan keterangan orang tua korban, BL (50), kasus asusila ini sendiri dialami anaknya pada Jumat 11 Oktober 2024 silam sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat itu pelaku meminta AS datang ke rumahnya karena hendak membayar hutang kepada BL. Karena lugu, korban mau saja datang ke rumah pelaku sendirian.
“Saat tiba di rumah pelaku, sekitar pukul 15.00 WIB, tersangka langsung mengunci pintu dan menggulingkan korban di atas kasur serta melampiaskan aksi bejatnya,” ungkap Kasi Humas Polres OKU AKP Ibnu Holdon, Sabtu 25 Januari 2025.
Atas kejadian tersebut, sambung Holdon, kini AS (15) mengandung janin yang diperkirakan berusia 4 bulan.
Orang tua korban yakni BL saat mengetahui yang menimpa sang anak akhirnya mendatangi Mapolres OKU untuk melaporkan dugaan tindakan asusila yang terjadi pada anaknya hingga menyebabkan sang anak hamil.
“Setelah melakukan penyelidikan dan gelar perkara, Unit PPA Polres OKU mengamankan terduga pelaku di rumahnya,” ungkap Holdon.
Saat ini kasus dugaan rudapaksa ini masih dalam penyelidikan di Polres OKU. Sementara itu, polisi akan mengenakan Pasal 81 UU RI No 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak Jo Pasal 76 D UU RI. No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak terhadap pelaku.
Polisi turut mengamankan barang bukti seragam sekolah yang digunakan korban saat kejadian berikut pakaian dalam.

2025.1.25 Tukar Senpi Rakitan dengan 2 Paket Sabu : 3 Pemuda Asal Muara Enim Ditangkap Polisi
Berbagai cara dilakukan oleh para pecandu dan pengedar, untuk mendapatkan dan menjual narkoba.
Seperti yang dilakukan tiga orang pemuda asal Kabupaten Muara Enim, yakni Aminadi (35) warga Desa Tanjung Bunut, Kecamatan Belida Darat, Erik Herdian (24), dan Junes Selan (24), warga Desa Tanjung Baru, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim.
Untuk mendapatkan narkoba jenis sabu-sabu, tiga pemuda tersebut melakukan barter senjata api rakitan (senpira) berikut amunisi.
Namun akibat ulah tersebut, tiga pemuda asal Muara Enim tersebut ditangkap Tim Serigala Prabu dari Satres Narkoba Polres Prabumulih, di kawasan Jalan Talang Jimar, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan, pada Jumat, 24 Januari 2025, sekitar pukul 14.20 WIB.
Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIK M.A.P, melalui Kasat Narkoba Polres Prabumulih, AKP Jonson SH, menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil dari tindak lanjut laporan masyarakat.
“Begitu ada laporan, langsung kita tindaklanjuti, hingga akhirnya berhasil menangkap tiga orang pelaku,” ungkap Jonson, Sabtu, 25 Januari 2025.
Dari penangkapan ini sambung Jonson, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yakni 2 paket sabu seberat 2,12 gram, sepucuk senjata api rakitan (senpira), Empat butir amunisi, Satu unit sepeda motor Honda Revo warna hitam tanpa nomor polisi.
Dikatakannya, proses penyergapan dilakukan dengan hati-hati dan melibatkan Ketua RW setempat untuk memastikan transparansi dalam penangkapan.
“Dua paket sabu ditemukan di kantong celana Aminadi, sementara senpira beserta amunisi diamankan dari Erik,” jelas Jonson.
Masih kata Jonson, saat diperiksa ketiga pelaku mengungkapkan bahwa barang bukti sabu tersebut mereka peroleh dari seorang berinisial RO, yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Mereka mengaku melakukan barter senjata api rakitan dan amunisi, serta sejumlah uang tunai sebesar Rp3.500.000 untuk mendapatkan dua paket sabu tersebut.
“Rencananya, narkotika itu akan diedarkan di Desa Tanjung Bunut, Kabupaten Muara Enim,” beber Jonson.
Setelah penangkapan, Erik Herdian beserta barang bukti berupa senjata api rakitan dan amunisi telah diserahkan ke Sat Reskrim Polres Prabumulih untuk penanganan lebih lanjut terkait kepemilikan senpira tersebut.
“Untuk kasus kepemilikan senpi kita serahkan ke reskrim, sementara kasus narkoba kita yang menanganinya,” kata Jonson.
Lebih lanjut Jonson menuturkan, ketiga pelaku dijerat dengan Pasal 112 ayat (1) dan/atau Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Ancamannya pidana penjara minimal 5 tahun,” tegas Jonson.

2025.1.24 Nekat Curi iPhone 13 Milik Teman Demi Pacar
Cinta telah ’membutakan’ Clara Ogra Treza (24), warga Desa Lubuk Batang Baru, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU.
Gadis desa itu nekat mencuri iPhone 13 milik temannya, demi dipinjamkan kepada sang pacar yang tinggal di Kota Palembang, Fedra.
Akibat perbuatannya, tersangka Clara dicokok oleh Tim Singa Ogan Satreskrim Polres OKU, Selasa (21/01), sekitar pukul 22.00 WIB.
Tindak pencurian itu terjadi 17 Oktober 2024, saat Clara menginap di rumah korban Septi Mulia, di Desa Tebing Kampung, Kecamatan Semidang Aji.
“Tersangka merupakan teman korban,” kata Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni SIK, melalui Kasi Humas AKP Ibnu Holdon, Jumat (24/01).
Terbangun dari tidur sekitar pukul 07.15 WIB, korban tidak lagi mendapati iPhone warna pink miliknya yang sedang di-charge.
Korban sempat bertanya kepada tersangka dan memeriksa tas pakaiannya. Namun tidak menemukan iPhone 13 miliknya.
“Korban yang mengalami kerugian sekitar Rp10.600.000, kemudian melapor ke Polres OKU,” terang Ibnu Holdon.
Dari pelacakan, Satreskrim Polres OKU mendeteksi unit iPhone 13 milik korban berada di Kota Palembang, Selasa (21/01).
Kasat Reskrim Iptu Redho Agus Suhendra STrK SIK, memerintahkan Tim Resmob Singa Ogan dipimpin Aiptu A Rasid untuk berangkat ke Palembang.
“Sekitar pukul 18.30 WIB, tim mengamankan iPhone 13 milik korban pada saudara Fedra. Dia mengaku iPhone 13 itu dipinjamkan pacarnya, Clara yang tinggal di Desa Lubuk Batang Baru,” jelas Ibnu Holdon.
Tim membawa Fedra, kembali ke Desa Lubuk Batang Baru untuk menunjukkan rumah pacarnya.
Tiba sekitar pukul 22.00 WIB, Clara tidak bisa berkelit lagi. “Tersangka mengaku iPhone 13 yang ada pada pacarnya, dari dirinya,” ungkap Ibnu Holdon.
Clara pun dibawa ke Mapolres OKU, untuk menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satuan Reskrim Polres OKU.
“Tersangka sudah ditahan, melanggar Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan,” pungkasnya.
发表回复